Hari ini kita akan mulai belajar tentang kualitas buah roh yang terlihat waktu kita membangun hubungan dengan orang lain : kesabaran, kemurahan dan kebaikan.
Dalam Pengkotbah 7:8 kesabaran artinya memiliki ketegaran waktu pencobaan hidup menerpa kita, tetapi di pihak lain tetap manis kepada orang-orang yang melukai kita.
Ada tiga kata Grika yang diterjemahkan sebagai kesabaran :
a. Anecho (ana: NAIK + echo: BERTAHAN) => Tetap bertahan dalam situasi sulit, menahan diri untuk tidak membalas orang yang melukai kita. (Efesus 4:2; Kolose 3:12-13)
b. Hupomone (hupo: BAWAH + meno: TINGGAL) => Tidak putus asa pada waktu mengalami kesulitan besar. (Roma 12:12; Yakobus 1:3-4, 12)
c. Makrothumi (makro: LAMBAT, LAMA + thumos: MARAH) => Lambat untuk marah, bertahan cukup lama sebelum akhirnya marah. (Keluaran 34:6; 2 Petrus 3:9)
Cara mengekspresikan kesabaran kita bisa kita lakukan dengan 4 arah:
1. Kita menunjukkan kesabaran waktu kita menghadapi PROBLEM.
Kita cenderung ingin solusi cepat. Tetapi terkadang Dia mengijinkan kesukaran tetap terjadi untuk mengajar kita agar lebih mempercayai Dia, agar lebih tegar, agar lebih bersyukur pada saat segala sesuatunya baik. Daripada kita mengutuki Tuhan untuk masalah-masalah kita, lebih baik kita melihatnya sebagai suatu kesempatan untuk bertumbuh makin serupa dengan Kristus. Dan percaya bahwa Tuhan akan menyingkirkannya menurut waktu-Nya yang sempurna.
2. Kita menunjukkan kesabaran pada ORANG LAIN.
Kecenderungan alamiah kita adalah kurang sabar dengan orang lain. Amarah kita langsung tersulut kalau mereka mengatakan atau melakukan sesuatu yang menentang kita, dan kita menunjukkan ketidaksenangan waktu mereka melakukan segalanya dengan cara yang salah.
Marah tidak menolong situasi yang ada; marah tidak akan mempercepat penyelesaian suatu masalah.
Pengampunan adalah hal yang penting juga kalau kita ingin bersabar dengan orang lain.
3. Kita sabar dengan RENCANA TUHAN.
Baik dalam doa kita waktu Tuhan menjawab ya atas doa kita atau Dia berkata tidak atau berkata tunggu atas doa kita. Juga saat menunggu kedatangan Tuhan yang kedua kali
4. Kita menunjukkan kesabaran dengan DIRI KITA.
Kalau Tuhan saja sabar dengan diri kita, maka kita juga perlu sabar dengan diri kita sendiri! Artinya kita perlu menerima diri kita apa adanya, bukan berarti bahwa kita puas dengan keadaan ini, tetapi lambat namun pasti kita diubahkan menjadi seperti yang Tuhan inginkan. (1 Tesalonika 1:3, Roma 15:4-5)
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN KESABARAN?
1. BERDOA.
Setiap kali kita tergoda untuk tidak sabar. Kita berhenti sejenak, mengarahkan pikiran kita pada Tuhan dan berdoa.
2. HASILKAN.
Bergantunglah pada Roh Kudus untuk menghasilkan buah roh dalam kehidupan kita, dengan menyerahkan kendali atas segala situasi kepada Dia, maka hal itu akan mengijinkan Roh Kudus untuk bersabar melalui kita.
3. MEMUJI TUHAN.
Kita bisa mengembangkan kebiasaan untuk mengucap syukur kepada Tuhan dalam segala hal yang terjadi, baik atau buruk, dan kemudian mempercayai Tuhan untuk mengerjakan detailnya pada waktu-Nya yang sempurna.
4. TEKANAN.
Kesabaran itu datang lewat latihan, dan kita hanya berlatih untuk sabar waktu ada dalam tekanan. Jadi kalau ada tekanan dalam kehidupan kita, jangan pandang itu sebagai musuh, tapi pandang sebagai teman yang membuat kita makin serupa dengan Kristus.
As the pressure builds, so must our dependence on God!
Sumber : Gpdi-Lippo Cikarang